Standar Kesuksesan
Oleh Cahaya Afiati
Di usia menapaki lebih dari seperempat abad, teman-teman saya sudah ada yang lulus S-2, menjalani karier yang prospektif dan mantap, serta berkeluarga dengan mapan. Sementara saya? Masih belum seperti mereka.
Sebagian dari anda mungkin memiliki perasaan seperti itu. Membandingkan diri dengan keadaan rekan-rekan seangkatan dan mencoba menganalisa diri ada di posisi mana. Tidak jarang, kita merasa posisi kita masih belum sejajar dengan mereka. Kita merasa, mereka sudah menjalani kehidupan dengan lebih mantap, lebih mapan, atau lebih sukses. Kalau sudah begitu, lantas diri sering merasa minder, kurang percaya diri, apalagi jika berhadapan dengan orang-orang yang kita anggap lebih itu.
Seorang psikolog terkenal pernah menulis, jangan pernah membandingkan apa yang ada dalam diri orang lain dengan apa yang kita miliki. Karena biasanya, ini berakhir dengan perasaan buruk. Kalau kita merasa diri lebih baik, akan ada rasa sombong hinggap dalam diri. Sementara bila sebaliknya, kita lalu akan merasa gagal dan rendah diri.
Benar. Saya merasakan lebih sering berada di posisi yang kedua. Membandingkan dengan teman seangkatan (atau lebih muda) dan melihat mereka sudah memiliki pekerjaan tetap yang mantap, maka terkadang hadir perasaan inferior, minder karena saya belum sampai di taraf itu. Alih-alih membuat saya termotivasi untuk lebih baik, saya lebih sering merasa gagal dan itu menyurutkan langkah untuk mengembangkan kemampuan lebih lanjut.
Ada kalanya saat membandingkan keadaan diri dengan orang lain, saya menilai keadaan saya "lebih baik". Akibatnya, saya merasa sudah cukup melakukan usaha. Bahkan mungkin berhenti memberikan upaya optimal karena merasa sudah 'lebih baik' dari orang lain.
Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan? Psikolog tadi mengatakan, ukur keberhasilan kita dengan upaya yang sudah dijalankan disertai kemampuan yang nyata ada pada kita. Maksudnya, ketimbang berpayah-payah membandingkan keadaan diri dengan orang lain, bandingkan saja keadaan diri kita saat ini dengan keadaan diri kita di masa lalu. Lihat dengan jujur ke dalam diri, apakah kita sudah berupaya sebaik-baiknya meraih kesuksesan versi kita sendiri? Apa sebenarnya arti kesuksesan bagi kita? Jika kita sudah menemukan jawabannya, maka posisikan diri kita saat ini berdasarkan standar kesuksesan yang kita miliki sendiri. Untuk itu, kita perlu menetapkan sebuah target yang bisa kita jadikan sebagai ukuran.
Ambil contoh seorang sprinter. Ia menetapkan target untuk bisa mencapai catatan waktu 12 detik. Jika suatu kali, saat perlombaan ia mampu menjadi juara pertama, tapi catatan waktunya lebih dari 12 detik, maka ia belum bisa memenuhi standar kesukesannya sendiri. Sebaliknya, jika ia menjadi juara 2 tapi mencatatkan waktu kurang dari 12 detik, maka ia sudah mampu memenuhi standar kesuksesannya.
Setiap orang sepertinya memiliki target yang ingin dicapainya masing-masing. Karena itu, tentu saja standar kesuksesan setiap orang berbeda-beda. Adalah tidak adil bagi diri sendiri, jika kita membandingkan pencapaian kita dengan pencapaian orang lain yang memiliki standar berbeda. Jadi, tetapkan target yang ingin anda capai di masa depan. Berikan upaya optimal untuk mencapainya. Kemudian ukur dengan jujur keberhasilan kita sesuai upaya dan kemampuan yang kita miliki.
Jangan lupa, Rasulullah bersabda, barangsiapa yang hari ini lebih baik dibandingkan yang terdahulu, maka dia termasuk orang yang sukses. Barangsiapa yang hari ini sama seperti yang terdahulu, maka dia termasuk orang yang tertipu. Barangsiapa yang hari ini lebih buruk dibandingkan yang terdahulu, maka dia termasuk orang-orang yang merugi di hadapan Allah SWT. Mudah-mudahan, kita termasuk dalam golongan orang-orang yang memilii keadaan hari ini lebih baik daripada hari kemarin.
Wallahu'alam bishshowab.
Jumat, Agustus 04, 2006
Kamis, Agustus 03, 2006
Agar PC tak Sumpek
komputeraktif.com
Selasa, 20 Juni 2006
Ruang penyimpanan yang tak memadai di PC Anda pasti menimbulkan ketidaknyamanan. Ada beberapa cara untuk mengatasinya.
Anda mungkin mengira bahwa hard disk Anda tak bakalan penuh, karena Anda merasa volumenya sudah cukup besar. Namun, kalau Anda sering atau bahkan hampir setiap hari men-download file musik, gambar, atau bahkan menyimpan dan meng-edit film-film keluarga di komputer, bukannya tak mungkin ruang hard disk Anda makin sempit.
Malahan mungkin tak hanya makin sempit, tapi kehabisan ruang yang Anda alami. Lalu, bagaimana dong kalau hal itu terjadi? Apa yang bisa kita lakukan?
Kali ini kami menyuguhkan beberapa cara untuk meningkatkan ruang penyimpanan di PC Anda. Kami mengajukan sejumlah alternatif yang mudah-mudahan bisa memenuhi kebutuhan Anda, entah itu untuk keperluan game, penyimpanan permanen untuk koleksi MP3 Anda, atau sekadar untuk mem-backup dokumen-dokumen Anda.
Coba deh Anda telusuri, barangkali saja Anda akan menemukan solusi terbaik untuk masalah penyimpanan di komputer Anda.
Jalur Cepat
Salah satu cara yang paling jelas, ketika Anda kehabisan ruang untuk penyimpanan, adalah membeli hard disk baru. Entah ini menjadi upgrade terhadap hard disk yang sudah ada, atau Anda pasang berdampingan dengan yang lama.
Ada dua tipe hard disk, yakni internal dan eksternal. Sesuai namanya, yang internal tentunya ditempatkan di dalam PC Anda.
Kami menguji dua hard disk internal. Maxtor DiamondMax D540X seharga US$ 85 (sekitar Rp 857.000), dengan kapasitas 40 Gb. Volume sebesar ini kiranya sudah lebih dari cukup untuk sebagian besar pemakai.
Berikutnya adalah Seagate U Series 6 yang kapasitasnya dua kali lebih besar, yakni 80 Gb. Harganya, US$ 160 (sekitar Rp 1,6 juta). Memang lumayan mahal sih, tapi sesuai dengan nilai yang diberikan hard disk tersebut.
Soal kecepatan, jangan ditanya lagi. Bisa dikatakan, tak satu pun jenis hard disk lain yang kecepatannya menandingi kecepatan hard disk internal.
Lihat saja chart kecepatan. Kedua hard disk hanya butuh waktu kurang dari satu menit untuk mentransfer data sebesar 615 Mb. Dengan keduanya, mestinya Anda sudah tak perlu repot-repot lagi mencari hard disk yang lebih cepat, karena keduanya sudah termasuk yang tercepat dari yang kami uji di lab kami di London.
Praktis tapi Mahal
Sebaliknya, hard disk eksternal pada umumnya lebih lamban dan lebih mahal dibanding yang internal. Dan, kebanyakan yang eksternal menggunakan koneksi USB.LaCie StudioDrive USB Hard Disk, misalnya, secara mengejutkan menjadi perangkat yang paling lamban dalam tes. Yang lebih tidak menyenangkan lagi, harganya mahal, US$ 249 (sekitar Rp 2,5 juta).
Nilai plusnya sih memang ada. Dengan kapasitas 80 Gb, bila dihitung-hitung biaya per megabyte-nya, hard disk tersebut menawarkan harga yang mengesankan. Dan lagi, Anda tak perlu berurusan dengan bagian dalam PC Anda.
Modelnya juga portabel dan dapat digunakan dengan PC apa saja yang memiliki port USB, dan sebagian besar PC memang memilikinya. Menggunakan hard drive eksternal menjadi cara paling mudah untuk mentransfer sejumlah besar data antara dua PC.
Memindahkan data secara mudah antar-PC merupakan kunci keberhasilan dari Iomega Jaz drive dengan interface SCSI. Dengan kapasitas 2 Gb, Jaz drive dijual dengan harga £ 289 (sekitar Rp 4,2 juta). Wow! Padahal, itu belum termasuk kartridnya, yang harganya £ 200 untuk tiga kartrid yang masing-masing berkapasitas 2 Gb.
Jika Anda menginginkan hard drive eksternal dengan kartrid removable, dan memiliki ruang penyimpanan lebih dari 2 Gb, cobalah Anda tengok Iomega Peerless. Dengan harga US$ 399,95 (sekitar Rp 4 juta). Di Inggris dijual dengan harga £ 399 (sekitar Rp 5,8 juta). Tidak murah, memang, tapi kapasitas yang disediakan adalah 10 dan 20 Gb. Selain koneksi USB, hard drive ini juga menyediakan koneksi FireWire dan SCSI.
Freecom Classic FireWire Hard Drive seharga 389 euro (sekitar Rp 3,4 juta) memiliki koneksi FireWire sebagai standar, dan merupakan hard disk paling cepat dari semua yang kami uji. Bahkan, piranti ini mengalahkan kecepatan hard disk internal yang kami review.
Hal yang sama bisa Anda temui pada LaCie Studio Drive USB Hard Drive. Perangkat ini juga bisa menggunakan USB2 yang baru dan telah dikembangkan, yang mampu meningkatkan kecepatan hingga setara hard disk internal.
Untuk menggunakan semua hard disk eksternal tersebut, Anda perlu memasang expansion card yang cocok pada PC Anda. Card SCSI maupun USB2 memang tidak mahal, tapi kemudahan atau simplisitas yang dijanjikan itu tampaknya perlu dipertanyakan. Sebab, ternyata Anda perlu membongkar PC Anda untuk memasang card itu.
Murah tak Bermasalah
Kiranya sangat banyak file, dokumen atau pun program yang Anda simpan di dalam PC Anda. Bahkan mungkin saja Anda tidak sempat mene-ngoknya satu persatu setiap hari, setiap minggu, atau malah dalam setahun berlum tentu Anda tengok.
Dokumen itu barangkali adalah foto-foto digital dari ulang tahun pernikahan kakek-nenek Anda, atau pesta pernikahan Anda sendiri. Kesemua file itu sudah Anda masukkan ke hard disk komputer Anda sekitar setahun silam, misalnya.
Anda memang jarang menggunakan file tersebut, tapi bukan berarti Anda ingin menghapusnya. Anda hanya tidak menggunakannya untuk sementara ini, dan takkan memerlukannya dalam waktu dekat.
Lalu, apa dong solusinya agar hard disk di komputer Anda tak terlampau disesaki oleh sejumlah file besar? Opsi yang pas tentunya adalah menggunakan media penyimpanan removable. Setelah Anda semua file tadi Anda pindahkan, yang terdapat di hard disk bisa Anda hapus.
Kalau suatu saat Anda ingin menggunakan lagi file foto tersebut, tentunya Anda tak ingin berlama-lama untuk mendapatkannya. Jadi, yang dibutuhkan adalah kemudahaan untuk akses dan kecepatan transfer.
CD-R dan CD-RW menjadi pilihan yang paling popular dalam masalah tersebut. Disc ini memiliki kapasitas sekitar 650 Mb. Dan yang lebih penting lagi, media penyimpanan jenis itu murah.
Ketika Anda hitung-hitung setiap foto kualitas tinggi rata-rata sebesar 5 Mb, maka lebih seratus foto dapat tertampung dalam satu CD. Semua file yang tersimpan di CD-R bersifat permanen, jadi tak bakalan terhapus.
Sementara itu, CD-RW memiliki kelebihan dibanding CD-R, karena Anda bisa menggunakannya CD-RW berulang-ulang. Misalnya, Anda menghapus file lama dan mengisinya dengan yang baru. Hal terakhir ini tak bisa diterapkan pada CD-R.
CD yang bisa untuk keperluan perekaman atau penyimpanan, atau recordable, biasanya memiliki kelemahan di masalah waktu. Biasanya butuh waktu yang tidak sebentar melakukan perekaman ke disc.
Tapi itu semua juga tergantung pada cara koneksi drive ke PC Anda. Drive internal dengan interface IDE (tipe paling umum) akan lebih cepat dibanding kebanyakan CD-RW eksternal, misalnya. Chart kecepatan kami menunjukkan bahwa CD-RW Internal Plextor mengungguli LaCie StudioDrive CD-RW yang menggunakan USB.
Rasanya kurang lengkap pembicaraan kita tentang CD recordable tanpa menyebut DVD yang recordable pula. DVD bisa menampung sampai 4,7 Gb. Wow, besar amat!
Ada jenis DVD yang berformat ditulisi sekali, tapi juga ada formatnya bisa ditulisi atau digunakan berulangkali (rewritable). Ini memang membingungkan, apalagi DVD recordable sekarang masih terjerembab dalam suatu perang format. Makanya, lebih baik kita hindarkan saja dulu yang satu ini.
Pilihan Portabel
Ada lagi yang bisa menjadi alternatif selain CD, yakni Iomega Zip drive. Piranti ini menggunakan floppy disk berkapasitas tinggi, dengan volume penyimpanan 100 Mb dan 250 Mb. Mana yang Anda pilih tergantung drive yang Anda pakai.
Kalau Anda memilih yang 100 Mb, harganya US$ 69,95 (sekitar Rp 715.000). Akan lebih murah lagi jika Anda membelinya secara paket. Tapi semurah-murahnya Zip drive, masih jauh lebih murah CD dan kapasitasnya pun jauh lebih besar.
Zip drive itu sendiri juga tidak termasuk yang tercepat. Namun kalau pertimbangan Anda adalah portabilitasnya, Anda tidak salah untuk memilih model Zip. Koneksi USB yang dimiliknya akan memudahkan Anda untuk gonta-ganti antara PC dan Mac.
Perlunya Backup
Ketika berbicara tentang data atau file penting, kita tak bisa lepas dari upaya untuk menyelamatkan dokumen tersebut. Dan jalan penyelamatan itu tentunya adalah backup.
Mestinya Anda pun rajin melakukan backup terhadap data Anda, kalau Anda ingin merasa nyaman. Bagaimanapun, selalu ada kemungkinan terjadinya kerusakan pada hard disk di komputer Anda, dan itu berarti kehancuran pada data Anda. Di sinilah pentingnya mem-backup.
Karena backup itu sebenarnya hanya untuk berjaga-jaga, dan kalau bisa tak usah sampai digunakan, biaya dan kapasitas penyimpanan-nya perlu dipertimbangkan. Namun karena ukuran hard disk sekarang kebanyakan sudah gigabyte, disk Zip 100 Mb jadi tak banyak digunakan lagi.
Jadi, pilihannya tentunya jatuh ke CD-R yang berkapasitas 650 Mb, yang juga murah. Akan tetapi, sekali lagi, mengaduk-aduk 30 disc yang digunakan untuk backup itu pastilah pekerjaan yang tidak menyenangkan.
Tape drive, dengan begitu, bisa menjadi medium backup yang ideal. Drive model ini memang tidak murah, tapi kapasitasnya bisa besar.
Di sini kami me-review Onstream D130 FAST dan Seagate External USB Travan 20. D130 adalah drive internal 30 Gb yang menggunakan koneksi IDE dan harganya £ 250 (sekitar Rp 3,6 juta). Sedangkan Travan adalah model eksternal berkapasitas 20 Gb yang menggunakan koneksi USB, dan harganya £ 287 (sekitar Rp 4,1 juta).
Tak ada yang bekerja cepat dari keduanya, tapi hal itu tak jadi masalah dalam hal mem-backup. Saat transfer berlangsung, Anda bisa mengerjakan yang lain, dan biarkan komputer Anda menyelesaikan tugasnya.
Travan butuh waktu sekitar tiga jam untuk mem-backup hard disk sebesar 6 Gb, sementara D130 FAST perlu waktu separonya untuk menuntaskan transfer tersebut. Lama juga tuh!
Pilih yang Pas
Jika kecepatan dan kapasitas menjadi hal yang penting bagi Anda, maka hard disk internal menjadi pilihan yang paling murah dan terbaik.
Media penyimpanan removable merupakan alternatif yang menggoda, dan CD menjadi raja yang tak terbantahkan di arena ini. Kebanyakan PC baru sudah dilengkapi dengan CD-RW drive.
CD itu murah, multiguna, mudah didapat dan mudah pula penggunaannya. Makanya, CD bisa dijadikan pilihan backup yang berguna. Namun, perangkat backup yang lebih spesifik, seperti tape drive, bisa menjalankan pekerjaan semacam itu dengan lebih efisien.